Tuesday, September 9, 2008

Smile Because of Pain...


Hari ini tanpa sengaja gue mengiris jari gue sendiri dengan cutter. Tadi pagi gue lagi motong-motong kertas selebaran buat satu acara di kampus pakai cutter, tanpa sengaja yang keiris dengan kuat itu jari gue.


Waktu gue nggak sengaja ngiris jari gue itu, gue bisa merasakan bilah besi dari cutter itu mengiris daging jari gue, dan jujur aja itu nggak terasa sakit sama sekali. Tapi gue tahu kalau setelah itu, pasti akan ada darah yang mengalir dan tidak akan sedikit...

Dan benar saja, karena lukanya lumayan dalam, darah dari jari gue nggak henti-hentinya mengalir, sampai-sampai lantai di bawah sekitar gue penuh ceceran darah. Gue juga bisa merasakan ada sebagian daging jari gue yang membelah keluar. Dan gue mulai merasakan ada rasa sakit yang menyeruak keluar dan menjalar di tangan gue.

Tapi anehnya--atau lucunya--gue justru mulai tersenyum di situ. Bahkan menjurus ke tertawa.

Kenapa?

Karena, entah bagaimana, gue merasakan lagi sensasi 'menyenangkan' dan 'ekstase' dari rasa sakit itu. Rasa sakit ini begitu pedih menyayat, tetapi justru memberikan semacam rasa 'bebas' dari dalam diri gue. Pagi itu gue sebenarnya merasa sangat 'kacau'. Hati, pikiran, dan jiwa gue seolah nggak pada tempatnya.

Tapi begitu ini terjadi, perasaan gue seketika itu juga berubah...

Entah kenapa, gue begitu menikmati melihat darah yang berjatuhan tetes demi tetes ke lantai, seolah-olah itu adalah kelopak-kelopak bunga yang berguguran dengan indahnya...

Dan senyuman pertama gue di pagi ini adalah karena rasa sakit yang gue rasakan itu...

No comments: